Jumat, 24 Februari 2012

Kucingku Sayang Kucingku Malang (Jangan Kau Bimbang Akan Kebenaran)

Hmm... hari ini telah ku tulis satu catatan di sebuah situs kompasiana[dot]com, yach... lumayan rame di situ. Tema yang ku-usung bukan peristiwa besar, atau kejadian luar biasa. Ha haa... Aku, bukan seorang penulis mahir seperti kebanyakan di group tersebut. Sekedar berpartisipasi, meramaikan lalu lintas.

Langsung saja ya, di simak para tamu-ku: ^_^'
Tulisan ini merupakan awal-ku belajar nge-Blog untuk turut meramaikan artikel di kompasiana[dot]com. Jujur saja, aku tidak ada ide untuk mengawali menulis. Walhasil, ketika suatu malam kucing-ku sedang asyik tidur di atas notebook, iseng saja langsung ku foto untuk dijadikan bahan tulisan karena di kepalaku benar-benar tak ada ide sama sekali. Hmm.. ini bukan sesuatu yang istimewa, se-ekor kucing pendatang di tempat-ku kos.
Gambar 3. Si-Comel Tidur Mendengkur




Lucu kan ??!!! ^_^
Aku senang melihat tingkah lucunya, sering ku-ajak bermain-main. Selain itu, binatang ini juga senang mengganggu-ku, atau sekedar tidur-an di belakang notebook untuk mencari kehangatan. Maklum saja, mungkin cuaca malam hari di kota Malang terasa dingin untuk bulu lembutnya. Dan kejadian malam tersebut sungguh di luar pikiranku, hewan kecil itu terlihat tidur pulas di atas keyboard laptop. Akupun tak tega untuk membangunkan, atau memindah ketempat lain. Karena aku khawatir malah mengejutkan dan merusak screen laptop satu-satunya yang kumiliki.
Akhirnya, malam itu kubiarkan saja si comel(sebutan kucingku) tidur di situ dan aku terpaksa harus menunggu sampai dia terbangun. Benar saja, mungkin ini juga salah-ku karena tidak dapat menyediakan tempat untuk-nya. Yach… apa boleh buat, memang kamar tempat kos-ku hanya berukuran 2 x 2 m, itupun harus berbagi dengan seorang sahabat-ku. (Biasa-lah anak kos ^_^ )
Melihat hal itu aku-pun sejenak termenung bagaimana bangsa ini yang juga sedang tertidur pulas, seperti si comel. ^_^ Para pemegang jabatan asyik tidur di kursi tempat kerja, asyik bermimpi memburu harta karun rakyat. Mereka sibuk lari kesana-kemari menyembunyikan hasil buruan. Tidak sedikit pula, dari mereka yang menemui lawan perompak dalam memperebutkan harta jarahan. Mereka saling baku hantam, berperang untuk memperoleh otoritas dan memperebutkan kekuasaannya. Muncul pula di antara mereka pahlawan kesiangan membantu melawan, namun lebih kejam karena mereka bagai kanibal yang haus darah dan daging tubuh dari lawan. Kejadian ini di perparah lagi oleh berbagai media yang dengan mudah menyebarkan, menyaksikan, pertujukan layar lebar itu kepada pemirsa yang secara tidak langsung juga ikut berpesta memakan daging-daging dari para korban pertempuran.
Sementara aku masih dalam keadanku, bangsa ini benar-benar di derita oleh wabah penyakit yang kronis. Penyakit ini begitu cepat menular ke siapapun di segala lapisan, tidak peduli dari kaum atasan maupun bawahan. Di karenakan hilang rasa kepercayaan dan tipisnya ke-imanan di setiap insan. Bangsa terkaya kini sungguh membutuhkan seorang “dokter” yang mampu mengobati luka-luka yang membusuk. “Dokter” yang mampu membedah, dan mengangkat segala penyakit untuk di sembuhkan.
Tak lama kemudian, si comel terbangun, aku dan sahabat-ku tak mampu menahan tawa melihat kejadian itu. Aku beruntung sudah mendapatkan gaya tidur se-ekor kucing lucu ini. Hmm... :-)
Okey.... cukup segitu saja untuk hari ini. Terimakasih sudah bertamu ??!!! ^_^

2 Komentar:

  1. waduuh untung kucingnya tidak ngiler di atas netbooknya...
    penyayang binatang banget ya...

    BalasHapus
  2. :-) Alhamdulillah, tidak. Sudah jinak kok

    BalasHapus