Senin, 27 Februari 2012

Keberagaman Jangan Di Jadikan Jalan Berperang

Pada tulisan kali ini, Aku akan mengusung tulisan seputar problema yang sedang marak menjadi perbincangan di masyarakat kita, Aku menyimak dari tulisan seorang Blogger sebelah. 
Gambar 5. Ilustrasi Kehancuran Bumi (google.com)

Berikut tulisannya yang bisa Aku cuplik pada tulisan yang di beri Judul " [Indonesia Tanpa FPI] vs [Indonesia Tanpa JIL]":
Tentang FPI

Mencoba membaca pendapat di internet tentang FPI yang sumbernya macem-macem, Wallahu a'lam bisshowab, FPI digambarkan kelompok anarkis. Kalo demo bergerombol apa-apa dirusak. Salah satu kasus paling heboh penyiksaan terhadap manusia sampai berdarah-darah saat demo pembubaran Ahmadiyah. Fim ini sempet ada di youtube, walau sekarang tidak ada lagi. Gambaran bahwa FPI anarkis sudah melekat di benak banyak orang.

Ada beberapa cerita lain, berita dari WIKILEAKS bocoran telegram rahasia bahwa FPI didanai POLRI dan BIN. Karena FPI berubah jadi monster akhirnya POLRI melepas tanggungjawab. Bahkan ada yang menuduh FPI yang memperkosa amoy-amoy saat kerusuhan Mei 1998, yang mana FPI didanai oleh Prabowo Subiyanto.

Seorang wanita muda berumur 21 tahun nekat mewawancarai Habib Rizieq ke Petamburan untuk skripsinya. Di foto profil dia menggunakan kaos ketat putih tanpa lengan, tapi waktu ke Petamburan katanya mencoba menggunakan baju muslim longgar. Dituliskan rumah Habib Rizieq yang menjadi markas FPI sangat luas seperti di sinetron-sinetron malah waktu dia kesana ada pembangunan. Habib Rizieq menyatakan dana sepenuhnya dari donasi anggota, walau tidak dipungkiri banyak anggota FPI orang yang sedang berjuang di belantara Jakarta dengan hidup pas-pasan. Wanita ini nulis bahwa ada selentingan FPI malak, bahkan ada yang mau ke Bali minta disediakan hotel dan wanita.

Selama semua itu tidak ada bukti, aku memilih tidak mempercayainya. Aku sendiri secara pribadi yang pernah melihat perjuangan pendirian sebuah partai yang lambangnya berwarna biru, ada saja simpatisan yang menyumbang. Dimulai dari kantor kecil satu halaman dengan rumahku, saat kampanye bisa menyewa pesawat terbang untuk keperluan partai.

Bagaimanapun juga dalam suatu organisasi besar pasti ada oknum-oknum. Kadang timbul perbedaan pendapat, perpecahan. Ada juga orang mengatasnamakan organisasi untuk nyari duit. Aku sendiri sering dimintain pulsa oleh Mama (padahal aku panggilnya Ibu). Atau ada yang SMS ngaku chayank ma aku, kangen banget minta dikirimin pulsa juga, ckckckck... ngaku sayang kok gak punya modal.

FPI sebetulnya mencoba untuk mengingatkan pemerintah agar pemerintah bertindak tegas terhadap pemberantasan kemaksiatan di negeri ini. Awalnya kirim surat, gak ditanggapi. Mendatangi kepolisian, malah dimintain bukti. Akhirnya mencoba bersikap sebagai detektif mengumpulkan bukti-bukti, setelah cukup bukti dilaporkan masih dianggap sepi. Akhirnya ya demo, rencananya damai, tapi dihadang preman-preman tempat maksiat. Yang muncul di pemberitaan luas malahan FPI melawan rakyat kecil yang tidak bersalah.

Itu di atas sepintas mengenai FPI. Kesan anarkis membuat banyak yang antipati dengan FPI. Herannya simpatisan jalan terus. Perekrutan banyak dari ustad di suatu pesantren yang mengajak santrinya untuk berjuang bersama FPI. Intinya FPI akan jalan terus, bila dibubarkan akan muncul lagi dengan nama lain. Orangnya sih gak jauh beda, ini penjelasan Habib Rizieq.

Tentang JIL

Membaca tulisan di situs resmi JIL bahasanya memang benar-benar tinggi. Otakku gak nyampe, hahahaha... Konon orang terpelajar semua di sini yang sering berdiskusi di JIL.

Ada satu tulisan yang menarik perhatianku, ada tulisan menyatakan bahwa alam itu berjalan apa adanya. Tidak ada azab mirip Nabi Luth atau Nabi Nuh di jaman ini.

Cuplikan tulisan Abd. Moqsith Ghazali dari JIL
Azab dalam konteks sekarang tidak bisa dimaknai sesuatu yang langsung turun dari Allah, benar-benar campur tangan Tuhan yang sedang marah. Azab misalnya bisa dimaknai sebagai akibat ulah tangan manusia. Disebutkan dalam al-Quran, ar-Rum 41, zhaharal fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidinnas (kerusakan di bumi dan di laut ini disebabkan oleh ulah tangan manusia). Karena itu banjir di Jakarta, misalnya, pasti bukan karena azab yang turun langsung dari Tuhan. Tapi karena kelalaian manusia, misalnya karena ada pendangkalan sungai, rawa-rawa dibangun perumahan. Jadi ini soal tata kelola kota. Jangan cepat-cepat menghadirkan Tuhan di dalam peristiwa-peristiwa yang sebenarnya akibat ulah tangan manusia. Justru ketika kita katakan itu azab dari Tuhan, kita jadi tidak pernah belajar manajemen bencana, ilmu pengetahuan tentang alam, bagaimana cara kerja alam dan lain-lain.

Aku yang menulis beberapa kali tentang misteri 2012 di blog ini menyatakan bahwa akan ada banyak bencana di 2012 karena kesalahan manusia itu sendiri. Banyak kebencian, banyak kemaksiatan, banyak perusakan alam. Visi 2012 akan banyak bencana banyak muncul pada orang dengan indra ke6. Mangagumkan sekali, gambarannya begitu jelas. Ada banjir rob di daerah ini itu, gempa, tsunami, badai, angin puting beliung dan seterusnya. Kota Jakarta terendam air (emang langganan, tapi kali ini cukup dahsyat). Gunung berapi meletus bergantian. Dan semua karena teguran dari Allah pada manusia. Tidak persis pada tempat yang penuh maksiat, karena tempat yang banyak maksiat teguran semakin keras ditunda untuk kemudian hari.

Coba kita liat tanda-tanda kiamat. Terhapusnya ilmu agama, banyak perbuatan zina dan minuman keras. Sebelum manusia diciptakan, Iblis adalah makhluk taat pada Allah dan beriman. Karena kesombongannya menganggap dirinya lebih baik dari manusia, diperintah Allah untuk menghormat pada Nabi Adam 'alaihi sallam menolak. Akhirnya dilaknat oleh Allah akan masuk neraka dan Iblis berjanji akan menyesatkan manusia kecuali hamba Allah yang muchlis (diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah). Iblis ini pinter banget loh... bahkan sempet membujuk Nabi Ibrahim 'alaihi sallam agar tidak menyembelih Nabi Ismail 'alaihi sallam. Ilmunya luar biasa, kelicikannya tiada duanya. Iblis paling senang melihat pasangan suami istri bercerai, orang saling berperang apalagi membunuh. Penyesatan Iblis adalah membuat maksiat menjadi baik di mata manusia.

Cuplikan tulisan Ulil Abshar-Abdalla dari JIL
Kita semua tahu, Tuhan memerintahkan orang-orang kafir untuk beriman, salat, puasa, dan sebagainya. Tetapi Tuhan tak menghendaki mereka untuk melakukan itu semua. Sebab, jika Tuhan menghendaki, maka kehendakNya sudah pasti terjadi. Karena orang-orang itu tetap saja kafir, tak salat, tak puasa, walaupun sudah menerimah perintah dari Tuhan, maka, demikian nalar yang dipakai oleh Al-Razi dan kubu Sunni, perintah dan kehendak tak identik, tetapi dua hal yang berbeda. Jika keduanya identik, maka begitu mendapatkan perintah beriman dari Tuhan, orang-orang kafir itu akan dengan sendirinya langsung berubah sikap, dari kekafiran menuju kepada keimanan. Tapi yang terjadi toh tidaklah demikian. Ini memperlihatkan bahwa kehendak dan perintah bukanlah dua hal yang sama.

Bisa dipahami tidak tulisan di atas? Aku gak ngerti tuh, sampai aku ndlongop, apa pula itu maksudnya.Yang aku tahu Allah memberi petunjuk dari firman Allah melalui ayat Al Qur'an. Pada dasarnya manusia itu dilahirkan suci tanpa dosa, lalu karena bujukan setan mulai beranjak dewasa akhirnya banyak melakukan dosa. Sederhana saja, yang bisa mengucap syahadat saat kematiannya akan meninggal dengan khusnul khotimah. Yang sulit adalah, agar bisa mengucap syahadat saat kematian saat hidupnya mesti selalu berusaha bertaubat, intropeksi memperbaiki hubungan vertikal dan horizontal. Orang kafir yang mata hatinya tertutup tidak akan bisa memahami apalagi mengamalkan makna dari firman Allah. Kecuali orang kafir ini mau bertaubat dengan benar, bukan TOMAT atau STMJ alias tobat maksiat atau shalat terus maksiat jalan. Dua hal terakhir berarti bermain-main dengan pertaubatan atau ibadahnya. Karena pertaubatan dan ibadah yang keliru tidak diterima oleh Allah.

Soal pluralisme yang digembar-gemborkan oleh JIL, pluralisme itu mengakui semua agama sama baiknya berhak masuk berdampingan di surga. Sedang pluralitas agama saling berdampingan dengan keyakinan masing-masing.

Bagi penganut pluralitas yang mengaku beragama Islam, hendaknya mati sebagai Islam dan mengakui hanya Islam yang diridhoi oleh Allah. Agama yang lain gak usah dipikirin, terserah mereka melakukan ibadahnya selama mereka menghargai kebebasan beragama. Kita menghargai mereka walaupun tidak terlibat dalam ritual keagamaan mereka. Itu yang aku pahami...
(Sumber: Lihat Di Sini)
Aku bukan ahli dalam hal tersebut, jadi ingin berkomentar belum lah pantas. Namun para tamu-ku sekalian jika ingin tahu pendapat ku. Silahkan lanjut pada tulisan-ku berikut  --> Di sini.

Terimakasih Telah Berkunjung

0 Komentar:

Posting Komentar